CATATAN SEJARAH oleh : Drs. Gaos
Affandi
Saya menemukan
sebuah buku lama yang berisi tentang sejarah tokoh-tokoh Indonesia, yang
mungkin dapat dijadikan referensi
pengetahuan dan bacaan untuk mengetahui biografi dari tokoh tersebut, buku itu berjudul “PUSAKA INDONESIA” (Orang-orang
Besar Tanah Air) yang dikarang oleh “ pemuda Indonesia yang dalam
segala-galanya bersifat sederhana , kata Muhamad Yamin.
Pemuda tersebut
adalah Tamar Djaja yang menulis pada cetakan ke empat di Jakarta pada tanggal 1 Januari 1951.
Buku ini pada
hakekatnya, adalah cetakan ke IV. Tjetakan pertama telah terbit pada tahun 1940
di Bukit Tinggi, dan tjetakan ke II tahun 1941. Kemudian setelah proklamasi
kembali ditjetak lagi untuk ketiga kali. Penerbitnja ketika itu, ialah “PENJIARAN
ILMU”. ( pada
Pembuka Halaman , hal.9)
Buku ini mendapat
penghargaan dari Muhamad Yamin yang pada tulisan Penghargaan nya
menuliskan pantun Perancis Le chant du depart , bangsa dan tanah airlah
yang menjadi ibu orang perjuangan.
Pantun itu berbunyi.
Nous vous donne’la vie.
Guerries, elle n’est plus ā vous.
Tous vos jours sont
ā la patrie.
Elle est votre mēre
avant nous.
Kamilah, hai segala
pahlawan
yang melahirkan kamu
sekalian
Pabila terlepaslah
dunia tempatmu lahir
ternyata usahamu
membela tanah air;
Karena tumpah darah
mulia kuasa
itulah ibumu yang
esa
Begitu pula seorang Adi
Negoro diawal tulisan Kata Pengantar
pada buku itu untuk buku cetakan ke III nya, di Bukit Tinggi diterbitkan
oleh “Penjiaran Ilmu” menulis : Kata Thomas Carlyle, History is the essence of innumerable
biographies”,artinya riwayat itu adalah pati dari pada riwayat orang yang
tidak berhingga jumlahnya, dan Emerson berfaham bahwa, “ There is
properly no history only biographie. Sebenarnya tidak ada riwayat,
melainkan perjalanan hidup orang saja.
Begitupun dalam tulisan terakhirnya Adi Negoro menuliskan; Muliakan
orang besar kita, sebab dengan memuliakan
mereka, kita menunjukkan bahwa dalam hati kita ada pula kemuliaan, bebas
dari kerendahan achlak.
Tidak ketinggalan
Ulama Besar Indonesia yaitu H. Abdul Malik K.A (HAMKA) dalam sumbangan
tulisannya, menuliskan bahwa pekerjaan Tamar Djaja ini, adalah satu usaha
besar.
Memang
satu usaha besar, sebab tanah air kita baru akan meningkat maju, dan
orang-orang yang telah turut membina kemajuan itu, perlulah ditaruhkan di dalan
satu buku peringatan yang tersendiri, dicatat supaya kelak dapat disimpan
baik-baik oleh anak dan cucu yang akan menyambung pekerjaan ini, supaya dapat
mereka pakaikan suatu pepatah yang terkenal di dalam bahasa Arab :
Fatasyabbahu in lam
takunu mislahum,
Innattasyabbuha
birrijali falahu.
Artinya : Tirulah mereka,
jika kamu tak dapat mencapai sebagai mereka.
Meniru
orang-orang besar itu sajapun sudah suatu kemenangan
Dari sekian banyak tokoh-tokoh bangsa
Indonesia yang ditulis oleh Tamar Djaja hanya sebagian yang dituliskan, karena
pertimbangan sejarah ? atau catatan sejarah yang diterima penulis tidak
memadai/ kurang lengkap, diantara tokoh-tokoh tersebut adalah:
- Dharmawangsa
- Demang Lebar Daun
- Gadjah Mada
- Taruno Djoyo
- Tuanku Imam Bondjol
- Pangeran Diponegoro
- Si Singa Mangaradja
- Teuku Umar
- Radja Gadombang
- Teungku Tji’ di Tiro
- Raden Adjeng Kartini
- Teuku Panglima Polem
- Dr. Wahidin Sudirohusodo
- H. Umar Said Tjokroaminoto
- Dr. Raden Soetomo
- Dr. Abdu Rivai
- M. Husni Thamrin
- Dr. Tjipto Mangunkusumo
- Dr. G.S.S.J.Ratulangi
- Maharadja Soangkupon
- Tan Malaka
- Mr. Amir Sjarifuddin
- Wolter Robert Monginsidi
- Sudirman
- H. Dahlan Abdullah
- Otto Iskandar Dinata
- R.M.T.A. Soerjo
- Mr. R. Sjamsuddin
- Dr. Mohammad Amir
- Sjeh M. Arsjad Bandjar
- Kijai Hadji Ahmad Dahlan
- Dr. H.A. Karim Amrullah
- Sjech Muhammad Djamil Djambek
- Dr. Abdullah Ahmad
- K.H. Mas Mansur
- Sjech Daud Rasjidi
- Kijai Hadji Fachruddin
- Zainuddin El Junusi Labai
- Ranggawarsita
- Willem Iskander
- Raden Saleh
- Wage Rudolf Supratman
- Raden Abdullah
- Dr. Danudirdja Setiabudhi
- H. Muchtar Luthfi
- Kijai H.K. Hasjim Asjari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar