Selasa, 09 April 2013

ORANG-ORANG TERKENAL INDONESIA


CATATAN  SEJARAH                                              oleh : Drs. Gaos Affandi

Saya menemukan sebuah buku lama yang berisi tentang sejarah tokoh-tokoh Indonesia, yang mungkin dapat dijadikan  referensi pengetahuan dan bacaan untuk mengetahui biografi dari tokoh tersebut, buku itu  berjudul “PUSAKA INDONESIA” (Orang-orang Besar Tanah Air) yang dikarang oleh “ pemuda Indonesia yang dalam segala-galanya bersifat sederhana , kata Muhamad Yamin.
Pemuda tersebut adalah Tamar Djaja yang menulis pada cetakan ke empat di Jakarta  pada tanggal 1 Januari 1951.
Buku ini pada hakekatnya, adalah cetakan ke IV. Tjetakan pertama telah terbit pada tahun 1940 di Bukit Tinggi, dan tjetakan ke II tahun 1941. Kemudian setelah proklamasi kembali ditjetak lagi untuk ketiga kali. Penerbitnja ketika itu, ialah “PENJIARAN ILMU”. ( pada Pembuka Halaman , hal.9)
Buku ini mendapat penghargaan dari Muhamad Yamin yang pada tulisan Penghargaan nya menuliskan pantun Perancis Le chant du depart , bangsa dan tanah airlah yang menjadi ibu orang perjuangan.
Pantun itu berbunyi.

Nous vous donne’la vie.
Guerries, elle n’est plus ā vous.
Tous vos jours sont ā la patrie.
Elle est votre mēre avant nous.

Kamilah, hai segala pahlawan
yang melahirkan kamu sekalian
Pabila terlepaslah dunia tempatmu lahir
ternyata usahamu membela tanah air;
Karena tumpah darah mulia kuasa
itulah ibumu yang esa


Begitu pula seorang Adi Negoro diawal tulisan Kata Pengantar  pada buku itu untuk buku cetakan ke III nya, di Bukit Tinggi diterbitkan oleh “Penjiaran Ilmu” menulis : Kata Thomas Carlyle,  History is the essence of innumerable biographies”,artinya riwayat itu adalah pati dari pada riwayat orang yang tidak berhingga jumlahnya, dan Emerson berfaham bahwa, “ There is properly no history only biographie. Sebenarnya tidak ada riwayat, melainkan perjalanan hidup orang saja.  Begitupun dalam tulisan terakhirnya Adi Negoro menuliskan; Muliakan orang besar kita, sebab dengan memuliakan  mereka, kita menunjukkan bahwa dalam hati kita ada pula kemuliaan, bebas dari kerendahan achlak.
Tidak ketinggalan Ulama Besar Indonesia yaitu H. Abdul Malik K.A (HAMKA) dalam sumbangan tulisannya, menuliskan bahwa pekerjaan Tamar Djaja ini, adalah satu usaha besar.   
Memang satu usaha besar, sebab tanah air kita baru akan meningkat maju, dan orang-orang yang telah turut membina kemajuan itu, perlulah ditaruhkan di dalan satu buku peringatan yang tersendiri, dicatat supaya kelak dapat disimpan baik-baik oleh anak dan cucu yang akan menyambung pekerjaan ini, supaya dapat mereka pakaikan suatu pepatah yang terkenal di dalam bahasa Arab :
Fatasyabbahu in lam takunu mislahum,
Innattasyabbuha birrijali falahu.

Artinya : Tirulah mereka, jika kamu tak dapat mencapai sebagai mereka.
                  Meniru orang-orang besar itu sajapun sudah suatu kemenangan


            Dari sekian banyak tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang ditulis oleh Tamar Djaja hanya sebagian yang dituliskan, karena pertimbangan sejarah ? atau catatan sejarah yang diterima penulis tidak memadai/ kurang lengkap, diantara tokoh-tokoh tersebut  adalah:
  1. Dharmawangsa
  2. Demang Lebar Daun
  3. Gadjah Mada
  4. Taruno Djoyo
  5. Tuanku Imam Bondjol
  6. Pangeran Diponegoro
  7. Si Singa Mangaradja
  8. Teuku Umar
  9. Radja Gadombang
  10. Teungku Tji’ di Tiro
  11. Raden Adjeng Kartini
  12. Teuku Panglima Polem
  13. Dr. Wahidin Sudirohusodo
  14. H. Umar Said Tjokroaminoto
  15. Dr. Raden Soetomo
  16. Dr. Abdu Rivai
  17. M. Husni Thamrin
  18. Dr. Tjipto Mangunkusumo
  19. Dr. G.S.S.J.Ratulangi
  20. Maharadja Soangkupon
  21. Tan Malaka
  22. Mr. Amir Sjarifuddin
  23. Wolter Robert Monginsidi
  24. Sudirman
  25. H. Dahlan Abdullah
  26. Otto Iskandar Dinata
  27. R.M.T.A. Soerjo
  28. Mr. R. Sjamsuddin
  29. Dr. Mohammad Amir
  30. Sjeh M. Arsjad Bandjar
  31. Kijai  Hadji Ahmad Dahlan
  32. Dr. H.A. Karim Amrullah
  33. Sjech Muhammad Djamil Djambek
  34. Dr. Abdullah Ahmad
  35. K.H. Mas Mansur
  36. Sjech Daud Rasjidi
  37. Kijai Hadji Fachruddin
  38. Zainuddin El Junusi Labai
  39. Ranggawarsita
  40. Willem Iskander
  41. Raden Saleh
  42. Wage Rudolf Supratman
  43. Raden Abdullah
  44. Dr. Danudirdja Setiabudhi
  45. H. Muchtar Luthfi
  46. Kijai H.K. Hasjim Asjari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar